Pembuatan Larutan Buffer Asetat

ABSTRACT

          The buffer solution is a solution containing (a) a weak acid or a weak base and (b) a base/acid conjugated, both components must be present in the solution. The buffer solution has the ability to withstand pH changes when small amounts of acid or strong base are added to the solution. In the practice of making acetate buffer solution obtained pH results are not the same as desired pH and not the same as theoretical.
Keywords: acetate buffer, buffer solution, pH


PENDAHULUAN

          Larutan buffer adalah semua larutan yang pHnya dapat dikatakan tetap, walaupun ditambahkan sedikit asam atau basa. Biasanya,  larutan buffer mengandung asam lemah beserta basa lemah konjugatnya dalam konsentrasi yang hampir sama. Larutan buffer berperan besar dalam mengontrol kelarutan ion-ion dalam larutan sekaligus mempertahankan pH dalam proses biokimia dan fisiologis (Oxtoby, 2001).
          Larutan buffer adalah larutan yang mengandung (a) asam lemah atau basa lemah dan (b) garamnya, kedua komponen tersebut harus ada dalam larutan. Larutan buffer mempunyai kemampuan untuk menahan perubahan pH bila sejumlah kecil asam atau basa kuat ditambahkan ke dalam larutan tersebut (Chang, 2005).
          Larutan penyangga/buffer akan bekerja paling baik dalam mengendalikan pH pada harga pH yang hampir sama dengan pKa komponen asam atau basa, yaitu ketika garam sama dengan asam. Ini dapat ditunjukkan dengan menghitung kemampuan penyangga untuk menahan perubahan pH, yang dikenal dengan kapasitas penyangga. Kapasitas penyangga didefinisikan sebagai jumlah mol per liter asam atau basa monobasa kuat yang diperlukan untuk menghasilkan peningkatan atau penurunan satu unit pH didalam larutan (Cairns, 2004).
          Menurut Underwood A.L., 2002,  Larutan penyangga dapat dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Apabila asam lemah dicampur dengan basa konjugasinya maka akan terbentuk larutan buffer asam dimana larutannya mempertahankan pH pada daerah asam dan apabila suatu basa lemah dicampur dengan asam konjugasinya maka akan terbentuk suatu larutan buffer basa. Larutan ini akan mempertahankan pH pada daerah basa.
          Faktor-faktor yang mempengaruhi pH larutan buffer. Penambahan garam-garam netral ke dalam larutan buffer dapat mengubah pH larutan dengan berubahnya kekuatan ion. Perubahan kekuatan ion dan pH buffer dapat pula disebabkan oleh pengenceran. Penambahan air dalam jumlah cukup jika tidak mengubah pH dapat mengakibatkan penyimpangan positif atau negatif sekalipun kecil sekali karena air selain dapat mengubah nilai koefiisien kereaktifan ia juga dapat bertindak sebagai asam lemah atau basa lemah. Nilai pengenceran yang positif menunjukkan bahwa harga pH akan naik akibat pengenceran sedang nilai pengen!eran negatif menunjukkan pH turun dengan adanya pengenceran buffer (Martin, 1990).
          Larutan berbuffer digunakan secara meluas dalam kimia analitis biokimia dan bakteriologi demikian pula dalam fotografi dan industri kulit dan zat warna. Dalam tiap bidang ini terutama dalam biokimia dan bakteriologi jangka-jangka pH tertentu yang agak sempit mungkin diperlukan untuk mencapai hasil optimal. Jika selama arah suatu reaksi kimia konsentrasi asam atau basa dimungkinkan bertambah mungkin suatu reaksiyang tak diinginkan akan terjadi atau reaksi yang diinginkan dapat dihambat. Kerja suatu enzim tumbuhnya kultur bakteri dan proses biokimia lain bergantung pada pengendalian pH oleh sistem berbuffer (Keenan, dkk, 1984).
  
BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan
          Alat yang digunakan yaitu batang pengaduk, botol pereaksi, beaker glass, labu ukur 1L, magnetic stirrer, neraca analitik, pH meter, pipet tetes, pipet ukur dan ruang asam.
          Bahan yang digunakan yaitu aquades, asam asetat, buffer pH 4, buffer pH 7dan natrium asetat.

Pembuatan Larutan A
          Dipipet 12 mL asam asetat ke dalam labu ukur 1 L yang telah berisi sedikit air. Kemudian ditepatkan dan dihomogenkan.

Pembuatan Larutan B
          Ditimbang 27 gram CH3COONa.H2O ke dalam beaker glass, dilarutkan dengan sedikit air menggunakan alat magnetic stirrer dan dimaukkan ke dalam labu ukur 1 L. Kemudian ditepatkan dan dihomogenkan.

Kalibrasi Alat pH Meter
          Dimasukkan colokan listrik alat ke dalam stop kontak. Kemudian tekan “ON” pada alat lalu dimasukkan elektroda ke dalam larutan buffer pH 4 dan tekan “CAL” setealah itu dibilas dan dilanjutkan dengan larutan buffer pH 7 dan ditekan tombol “CAL” kembali. Alat siap untuk digunakan.

Pembuatan Buffer Asetat
          Dipipet larutan A atau larutan B sesuai dengan yang dikehendaki (dahulukan yang volumenya lebih banyak terlebih dahulu) kemudian diletakkan di atas magnetic stirrer. Diukur pH awal larutan dan ditambahkan larutan A atau B sebanyak yang telah ditentukan hingga mencapai pH yang diinginkan. Hasil larutan buffer asetat ini kemudian dimasukkan ke dalam botol pereaksi.

Tabel 1. Pembuatan Buffer Asetat per 50 mL
pH
Larutan A (mL)
Larutan B (mL)
4,0
40
10
4,4
31
19
4,5
28,25
21,75
4,6
25,5
24,5
4,76
21,1
28,9
4,8
20
30
5,0
15
35
5,4
7,25
42,75
5,5
6,375
43,675
5,6
5,5
44,5

HASIL DAN PEMBAHASAN

          Pada pembuatan buffer asetat digunakan CH3COOH sebagai asam lemahnya dan CH3COONa sebagai basa konjugat atau garamnya.
CH3COOH →   CH3COO-         + H+
Asam           Basa konjugat     Asam konjugat
Berdasarkan teori Bronsted-Lowry, asam adalah senyawa yang berion dan membebaskan ion-ion hidrogen atau proton ke lingkungan sekitarnya dan basa adalah senyawa yang dapat menerima ion-ion hidrogen (Cairns, 2004). Dari reaksi diatas CH3COOH berperan sebagai asam karena membebaskan ion hidrogen atau proton dan CH3COO- sebagai basa konjugatnya sehingga CH3COOH dan CH3COONa adalah pasangan asam-basa konjugat yang dapat membentuk buffer asetat.
Pada larutan Natrium Asetat yang merupakan larutan yang dapat berdisosiasi secara sempurna. Namun, pada larutan asam asetat tidak terdisosiasi secara sempurna
       CH3COOH ⇌ CH3COO- + H+
Karena adanya ion – ion asetat dalam jumlah banyak (yang berasal dari disosiasi natrium asetat), akan menggerser kesetimbangan ke arah pembentukan asam asetat yang tidak terdisosiasi (yaitu, ke arah ruas kiri persamaan di atas). Larutan ini akan memiliki pH yang tertentu dan pH ini akan bertahan baik sekali, bahkan jika ditambahkan asam atau basa. Jika ion hidrogen (yaitu, suatu asam kuat) ditambahkan, ini akan bergabung dengan ion asetat dalam larutan untuk membentuk asam asetat yang tidak terdisosiasi :
CH3COO- + H+ → CH3COOH
Karena konsentrasi ion hidrogen tidak berubah, yang terjadi hanyalah bahwa jumlah ion asetat berkurang, sementara jumlah asam asetat yang tidak terdisosiasi bertambah.
Dalam menyiapkan suatu penyangga dengan pH yang diinginkan, analis harus memilih suatu sistem asam-garam (atau basa-garam) dimana pKa asam tersebut sedekat mungkin ke pH yang diinginkan. Dengan pemilihan ini, rasio asam per garam mendekati satu, dan diperoleh keefektifan maksimal atas peningkatan atau penurunan pH. Jika asam yang ada lebih besar dari pada garam, maka perubahan pH yang besar akan terjadi jika basa ditambahkan demikian juga sebaliknya (Svehla, 1990).
Pada praktikum kali ini digunakan larutan asam asetat 1 M dan larutan natrium asetat 1 M. Bila diambil salah satu contoh pada pH 4,76 larutan A sebanyak 21,1 mL dan larutan B sebanyak 28,9 mL.
         Maka wajar apabila pH yang didapatkan tidak sesuai dengan pH yang diinginkan karena berdasarkan tabel 1 jumlah larutan A yang dipipet 21,1 mL dan jumlah larutan B yang dipipet 28,9 mL. Apabila ingin mendapatkan larutan buffer asetat dengan pH 4,76 maka jumlah larutan A yang dipipet seharusnya 25 mL dan jumlah larutan B yang dipipet seharusnya 25 mL.
          Pada pembuatan larutan B yaitu larutan natrium asetat dibuat dari CH3COONa.3H2O yang ditimbang sebanyak 27 gram. Maka molaritas larutan B tersebut adalah:
       
Apabila menggunakan larutan B dengan konsentrasi 0,1985 M maka untuk membuat larutan buffer asetat pH 4,76 diperlukan konsentrasi larutan A sebesar:
           Dengan jumlah yang sama banyak yaitu 25 mL larutan A dan 25 mL larutan B untuk membuat larutan buffer asetat pH4,76.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Pembuatan Larutan Buffer Asetat
Kel
Volume Larutan A (mL)
Volume Larutan B (mL)
pH yang diinginkan
pH yang didapatkan
1
90
10
4,0
4,36
2
28,25
21,75
4,5
5,03
3
21,1
28,9
4,76
5,31
4
15
35
5,0
5,55
5
6,4
10,1
5,5
5,54
6
40
10
4,0
4,60
7
28,25
19,7
4,5
4,50
8
62
28,9
4,76
4,85
9
35
15
5,0
5,56
10
15,55
43,7
5,5
5,5
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017)
         Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa larutan buffer asetat atau penyangga yang telah dibuat dan diukur nilai pH nya menggunakan pH-meter berbeda dengan nilai pH yang dihitung berdasarkan teoritis. Umumnya
nilai pH yang diukur menggunakan pH-meter bernilai lebih besar. Alasan terjadinya perbedaan tersebut diantaranya :
1. Ketidakpastian dalam nilai tetapan disosiasi asam dan basa lemah.
2. Galat yang disebabkan oleh pendekatan yang digunakan dalam perhitungan.
3. Efek aktivitas.
4. Ketepatan menimbang garam dan mempipet asam.
5. Alas yang digunakan ketika mengambil sampel.
6. pH meter yang bergoyang ketika pengukuran dilakukan.
7. Kesalahan perhitungan pembuatan larutan buffer asetat.

KESIMPULAN

          Berdasarkan hasil praktikum pembuatan larutan buffer asetat didapatkan hasil pH yang didapatkan tidak sama dengan yang diinginkan dan tidak sama dengan perhitungan teoritisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Cairns, Donald. 2004. Intisari Kimia Farmasi  Edisi 2. EGC, Jakarta.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar/Konsep-konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta.
Day, R. A dan A. L. Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Keenam. Erlangga, Jakarta.
Keenan, dkk. 1984. Kimia untuk Universitas. Jakarta, Erlangga.
Martin, A. 1990. Farmasi Fisik Edisi Ketiga Jilid 1. Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Oxtoby, dkk. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 1 Edisi Keempat. Erlangga, Jakarta.
Svehla, G. 1990. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Edisi kelima. Kalman Media Pustaka, Jakarta.

PDFnya disini
Kalau linknya bermasalah bisa komen di bawah atau kontak aku di ig ya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.