Uji Peroksidase


ABSTRACT

          Enzymes are macromolecular biological catalysts and can accelerate chemical reactions. Peroxidase enzyme has role in browning processes in fruit and vegetables. The purpose of this experiment is to know the enzyme activity especially  peroxidase enzyme. Based on the results of the experimental testing of enzyme activity obtained results the longer the blanching process, the color of the solution the more light brown.
         
Keywords: blanching, browning, catalysts, enzyme, peroxidase

PENDAHULUAN


          Buah-buahan dan sayuran merupakan bahan pangan yang mudah mengalami kerusakan. Seringkali saat mengupas dan memotong buah beberapa saat kemudian buah tersebut menjadi bewarna coklat. Dalam ilmu pangan, gejala itu dinamai browning atau pencoklatan. Reaksi pencoklatan terdiri dari reaksi pencoklatan enzimatis dan non-enzimatis. Reaksi pencoklatan enzimatis terjadi pada buah dan sayur yang mengalami proses fisiologis yang disebabkan oleh adanya reaksi antara oksigen dan enzim fenolase dan polifeniloksidase (Cheng dan Crisosto, 1995).        
          Enzim merupakan katalis protein yang dihasilkan oleh sel dan bertanggung jawab untuk laju dan kekhususan yang tinggi dari satu atau lebih reaksi biokimia intrasel dan ekstrasel. Beberapa enzim hanya terdiri atas protein, namun kebanyakan enzim memiliki komponen nonprotein tambahan seperti karbohidrat, logam, fosfat, atau beberapa bagian organik yang lain. Adanya sejumlah enzim terutama katalase dan peroksidase dalam buah-buahan dan sayuran dapat menimbulkan perubahan yang tidak dikehendaki selama masa simpan (Winarno, 1992).
          Menurut Marganingsari (2003) enzim peroksida adalah enzim golongan oksidoreduktase yaitu enzim yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi atau reduksi suatu bahan. Golongan ini dibagi lagi menjadi 2 sub golongan yaitu enzim oksidase dan dehidrogenase. Peroksidase merupakan enzim oksidase yaitu enzim yang dapat mengkatalisis reaksi antara substrat dengan molekul oksigen. Enzim dapat bekerja pada satu jenis substrat tertentu (spesifik) (Gardjito, dkk, 2013). Substrat dari enzim peroksidase adalah hidrogen peroksida (H2O2). Peroksidase mengkatalis hidrogen peroksida menjadi H2O dan O- (deMan, 1989). Penelitian Al-Baarri dkk, 2013, menunjukkan bahwa peroksidase jika dikombinasikan dengan H2O2 dan SCN- akan menghasilkan senyawa Hypothiocyanite (OSCN). 
          Peroksidase menyebar luar dalam jaringan tanaman. Enzim ini berperan dalam perkembangan dan senesens jaringan tumbuhan. Beberapa peran tersebut antara lain dalam proses biogenesis etilena, peroksidase mengatur pematangan, penguraian klorofil dan oksidasi asam indol-3-asetat (Nagle dan Haard, 1975). Beberapa jenis peroksidase konvesional yang berasal dari tanaman antara lain pada tanaman lobak (horseradish), kedelai, cengkeh dan bonggol jagung (Aini dan Kuswytasari, 2013).
             Enzim polyphenoloxidase dan peroksidase berpengaruh besar terhadap buah dan sayur dan memiliki peranan penting terhadap reaksi katalis oksidatif dalam pembentukan pigmen coklat.  Enzim peroksidase (donor H2O2, oksidoreduktase) mampu mentransfer oksigen dari berbagai sumber peroksidase yang terkandung dalam buah dan sayuran yang dihasilkan oleh pigmen pencoklatan dan mungkin juga bereaksi dengan polifenoloksidase dalam buah (Ishak, 2009).
          Blansing merupakan suatu cara pemanasan pendahuluan atau perlakuan pemanasan tipe pasteurisasi yang dilakukan pada suhu kurang dari 100°C selama beberapa menit, dengan menggunakan air panas atau uap. Proses blansing termasuk ke dalam porses termal dan umumnya membutuhkan suhu berkisar 75° - 95°C selama 10 menit. Tujuan Blansing adalah untuk menginaktifan enzim diantaranya enzim peroksidase dan katalase, walaupun sebagian dari mikroba yang ada dalam bahan juga turut mati (Tjahjadi dan Herlina, 2008).
          Tujuan dari praktikum kali ini untuk menguji aktifitas enzim peroksidase yang terdapat pada sampel.

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan antara lain labu semprot, mortar dan alu, penangas air, pipet tetes, pisau, rak tabung reaksi, tabung reaksi dan talenan.
     Bahan yang digunakan antara lain  akuades, belimbung, kentang, kol, pisang, dan salak.

Prosedur
Sampel diambil, diiris tipis-tipis, kemudian diblansing masing-masing pada tabung reaksi yang berbeda yaitu selama 1 menit, 5 menit, dan 15 menit, dan dibuat kontrol. Masing-masing sampel diambil 5 gram dan dihaluskan dan dimasukkan kedalam tabung reaksi. Akuades ditambahkan kedalam tabung reaksi masing-masing 5 cc. Tambahkan 1 ml gualikol 1% dan H2O2 sebesar 1 cc, dan diamati setelah 4 menit.

HASIL DAN PEMBAHASAN

     Menurut Marganingsari (2003) enzim peroksida adalah enzim golongan oksidoreduktase yaitu enzim yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi atau reduksi suatu bahan.
     Peroksidase terdapat dalam sayur yang digunakan sebagai pendeteksi keefektifan pemutihan, penentuan glukosa yang dikombinasi dengan glukosa oksidase. Enzim ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada sayur yaitu berupa penyimpangan flavor sedangkan pada buah mempercepat kerja pencoklatan (browning) (deMan ,1989).
     Jenis reaksi yang dikatalisis oleh peroksidase melibatkan hidrogen peroksidase sebagai penerima dan senyawa AH2 sebagai donor atom hidrogen, reaksinya sebagai berikut :
H2O2  + AH2 → 2H2O + A
(deMan ,1989).
     Enzim umumnya bereaksi optimum pada suhu 30-40 ºC. Pada suhu 45 ºC enzim mulai terdenaturasi dan pada suhu 60 ºC mengalami dekomposisi. Blanching dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemanasan secara langsung dengan air panas (Hot Water Blanching) atau dengan menggunakan uap (Steam blanching). Blanching bertujuan untuk menginaktifkan enzim yang memungkinkan perubahan warna, tekstur, cita rasa bahan pangan (Aoyama, dkk, 1997).
     Blansing yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah blansing dengan air panas dan dengan uap air panas.  Blansing dengan air panas (hot water blanshing) Metode blansing ini hampir sama dengan proses perebusan. Metode ini cukup efisien, namun memiliki kekurangan yaitu kehilangan komponen bahan pangan yang mudah larut dalam air serta bahan yang tidak tahan panas. Blansing dengan uap air panas (steam blanshing). Blansing dengan metode ini paling sering diterapkan. Metode ini mengurangi kehilangan komponen yang tidak tahan panas (Buckle dkk, 2004).

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Peroksidase
Kel
Sampel
Perlakuan
Uji Peroksida (+/-) (menit)
Kontrol
1
3
5
1
Salak
Direbus
Coklat +++
Bening -
Bening -
Bening -
6
Salak
Dikukus
Coklat +++
Bening -
Bening -
Bening -
2
Pisang
Direbus
Coklat ++
Bening -
Bening -
Bening -
7
Pisang
Dikukus
Coklat ++
Bening -
Bening -
Bening -
3
Kol
Direbus
Coklat ++++
Coklat ++
Coklat +
Bening -
8
Kol
Dikukus
Coklat ++++
Coklat +
Coklat +
Coklat +
4
Belimbing
Direbus
Coklat +++++
Bening -
Bening -
Bening -
9
Belimbing
Dikukus
Coklat +++++
Bening -
Bening -
Bening -
5
Kentang
Direbus
Coklat +++++
Coklat ++++
Coklat ++
Bening -
10
Kentang
Dikukus
Coklat +++++
Coklat ++++
Coklat ++
Bening -
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017)

      Sampel sebagai kontrol merupakan sampel tanpa perlakuan blansing, maka dari itu warnanya sangat coklat dibandingkan pada sampel yang dilakukan perlakuan blansing. Enzim peroksidase adalah salah satu enzim yang termasuk kedalam jenis enzim fenol oksidase yang akan berpengaruh pada pencoklatan sayur atau buah. Enzim peroksidase merupakan enzim yang tahan terhadap panas. Adanya enzim ini dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan pada buah dan sayur. Cara yang paling tepat dan sederhana untuk mencegah pencoklatan tersebut adalah dengan memblansing sayuran dan buah-buahan tersebut. (Tranggono dan Sutardi, 1989). Tujuan Blansing adalah untuk menginaktifan enzim diantaranya enzim peroksidase dan katalase, walaupun sebagian dari mikroba yang ada dalam bahan juga turut mati (Tjahjadi dan Herlina, 2008).
     Berdasarkan hasil pengamatan, pada sampel yang diblansing dengan waktu yang berbeda-beda, semakin lama diblansing, sampel menunjukkan warna larutan yang semakin cokelat muda. Hal ini menunjukkan bahwa pemanasan akan mempengaruhi aktivitas enzim yaitu menjadi terhambat. Penggunaan panas pada suhu tinggi dan waktu yang memadai akan menghambat fenolase dan enzim lain yang ada dalam pangan. Kerja enzim peroksidase dalam buah yaitu mengakibatkan terjadinya pencokelatan (deMan, 1989).
     Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa penggunaan panas pada suhu tinggi dan waktu yang memadai akan menghambat fenolase dan enzim lain yang terdapat dalam bahan pangan (Tranggono dan Sutardi, 1989).

KESIMPULAN
           
Berdasarkan hasil praktikum pengujian aktivitas enzim didapatkan hasil semakin lama diblansing maka warna larutan semakin pudar warna coklatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, F. N dan N. D. Kuswytasari. 2013. Pengaruh Penambahan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal Sains dan Semi Pomits. 2(1) : 116-120.
Al-Baarri, dkk. 2013. Karakteristik Fisik, Kimia Dan Mikrobiologis Kefir Susu Kambing dengan Penambaha Jenis dan Konsentrasi Gula yang Berbeda. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 2(3):139-43.
Aoyama S., dkk. 2007. Antioxidant Activity And Flavonoid Content of Welsh Onion (Allium fistulosum) and The Effect of Termal Treatment. Food Sci. Technol. Res 2007; 13:67-72.
Buckle, K.A., dkk. 2004. Ilmu Pangan. UI Press, Jakarta.
Cheng, G.W. dan Crisosto. 1995. Browning Potential, Phenolic Composition, and Polyphenoloxidase Activity of Buffer Extracts of Peach and Nectarine Skin Tissue. Journal of the American Society for Horticultural Science 120: 835-838.
Gardjito, dkk. 2013. Pangan Nusantara. Penerbit Kencana, Jakarta.
Ishak, 2009. Penuntun Praktikum Aplikasi Perubahan Kimia Pangan. Universitas Hasanudin, Makassar.
Marganingsari. 2003. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. USU-Press, Medan.
Nagle dan Haard. 1975. Analisis Pertumbuhan Tanaman. UGM Press, Yogyakarta.
Tranggono dan Sutardi. 1989. Biokomia dan Teknologi Pascapanen. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi UGM, Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

PDFnya disini
Kalau linknya bermasalah bisa komen di bawah atau kontak aku di ig ya

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.